SEJARAH DESA CANGKUANG WETAN
Sebelum dipecah menjadi Desa Cangkuang Barat dan Cangkuang Timur pada tahun 1983, luas wilayah wilayah Desa Cangkuang adalah 424,494 Ha yang berdasarkan cerita dari para orang tua/sesepuh bernama Rd. Raksaeni yang kemudian menjabat sebagai Lurah/Kepala Desa Cangkuang pertama sampai tahun 1810.
Nama Desanya sendiri diambil dari nama sebuah tumbuhan yang banyak tumbuh di daerah rawa serta sangat besar manfaatnya bagi kehidupan penduduk pada zamannya, yaitu pohon CANGKUANG. Manfaat pohon ini antara lain daunnya dapat dipergunakan sebagai bahan anyaman tikar atau pembungkus gula aren/gula kawung.
Nama-nama Lurah / Kepala Desa Cangkuang dari tahun 1800 sampai tahun 1989 sebelum pemekaran sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
NAMA-NAMA LURAH/KEPALA DESA CANGKUANG
Nomor |
Nama |
Masa Jabatan |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. |
Rd. Raksaeni Rd. Djasiban Rd. Sadiah Rd. Aspali (Rd. Madali) Rd. MH. Abdul Gani M. Adimadja (M.H.A. Gozali) M.H. Adi Soebandi M. Adi Wiria M.O. Soewanda Isar Sukirman Yiyib S Effendi |
1800-1810 1810-1820 1820-1860 1860-1864 1864-1894 1894-1932 1932-1946 1946-1948 1948-1969 1969-1979 1980-1989 |
NAMA-NAMA LURAHA/KEPALA DESA CANGKUANG WETAN (setelah pemekaran) :
Nomor |
Nama |
Masa Jabatan |
1. 2. 3. 4. 5. |
Encuy Olih Solihat H. Eman Sulaeman H. Tedi Supriadi, S.Pd.I, M.Si Nandang |
1984-1993 1993-2007 2007-2018 2018-sekarang |
Pada tahun 1991 periode kepemimpinan OLIH SOLIHAT, Desa Cangkuang Timur di ganti nama menjadi Desa Cangkuang Wetan disesuaikan dengan nama Ibukota Kecamatan Dayeuhkolot berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 146.1/SK.1040-Pemdes/91 tentang Pergantian Nama Desa Cangkuang Timur Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.